Artikel
Pemdes Tegaskan Bakal Tindaklanjuti PDAM dan Ratusan Pipa yang Tak Miliki Izin
SUELA.web - Jajaran Pemdes Suela gelar rapat soal penertiban air bersih dan irigasi yang berlangsung di Aula Kantor Desa, Kamis (20/6/2019) pagi. Kepala Desa Suela mengatakan, begitu pentingnya penertiban air bersih yang menjadi sumber kehidupan.
"Mudah-mudahan ke depan memberi akses lebih baik. Banyak pipa yang tidak ke masyarakat kita. Siapa pun dia, harus melalui izin desa. Kita utamakan masyarakat kita baru masyarakat luar," katanya.
Turut hadir Sekretaris Desa Muhammad Hirsan, Ketua BPD Rasyid Ridho, Pekasih Ran Dayan Desa Fathurrahman, Haji Herdiawan Pekasih Ran Selak Aik, Pekasih Ran Tembuku Amaq Sri, Haji Nasuhun Arifin Anggota BPD, Kepala Wilayah Dusun Cempaka, Suela Lauq, Bilakembar. Serta puluhan RT se Desa Suela.
Anggota BPD Haji Akhir di sela-sela kesibukannya di sekolah juga turut hadir dan mengungkapkan, bahwa pipa yang tidak jelas di Kokok Paok segera ditertibkan demi kebaikan bersama. Hal serupa diungkapkan oleh salah satu Ketua RT dari Dusun Cempaka, bahwa saat ini kondisi masyarakat Cempaka kerap kekurangan air bersih, lantaran pipanya sangat kecil dan dipakai oleh 4 Kepala Keluarga (KK).
"Maaf Pak Kepala, pipanya sangat kecil dengan (red. sistem) gantian 2 jam. Sehingga mengisi 1 liter saja tidak sampai. Kalau dulu-dulu, Pamdes dipakai oleh Suela Daya. Seperti paparan Pak Kades tadi, di Dusun Cempaka harus ada Pamdes," katanya.
Tak Ada Kontribusi PDAM
Haji Herdiawan Pekasih Ran Selak Aik mengungkapkan, selama ini tak ada kontribusi sepersen pun dari PDAM untuk masyarakat kita. Ia meminta kepada Pemdes untuk meninjaklanjutinya dengan tegas. Begitu pun dengan pipa yang tak punya izin dari bebagai desa. "Beda kita dengan desa-desa lain kita kurang kreatif. Kita hanya mengetahui di hilir saja. Inilah kenyataannya," katanya.
Kadus Suela Lauq dan Bilakembar menanyakan sejarah pembagian air dari Hutan Lemor tersebut. "Apakah sudah baku atau tidak? Di satu sisi, masyarakatta luek abot mun ta tenak merikek. Padahal mangkin niki bleq an aik sentuek ngonek-ngonek kanca aik iragasi yang dulunya melimpah," kata Muktar. Paparan tersebut disambung oleh Kadus Bilakembar tentang minimnya bantuan perpipaan. "Perbaikan air irigasi. Kumbe saranta nggawek ia wah ka. Masalah pipa kami di Bilakembar belum cukup karena masih menggunakan pipa bekas," kata Sarim.
Sebagaimana di ketahui, air adalah unsur yang memiliki peran paling penting dalam kehidupan setiap makhluk yang hidup di muka bumi ini. Diketahui secara ilmiah, air bisa diartikan sebagai sebuah senyawa kimia yang terdiri dari dua unsur, yaitu unsur H2 (hidrogen) yang berikatan dengan unsur O2 (oksigen) yang kemudian menghasilkan senyawa air (H2O).
Namun, terdapat banyak kelemahan untuk menjaga dan mengawalnya. "Kelengahanta jari pekasih dait ahlapukta jari penyakap. Yakna penyakap lek Lauq nyedang ia. Penyakapta pin desa. Sering tiang keliling ndait kasus inyedang aik," kata Amaq Sri Pekasih Ran Tembuku. Hal senada dipaparkan oleh Amaq Rohan yang kerap kali menerima tuduhan menjual air bersih. "Tiang nunas maaf Pak Kepala. Pin bangket tiang niki paling luek pipa. Bak tampungan niki nggih ta endeng ta sedang tiang tanggungjawab. Daripadana jari pesualan," kata Amaq Rohan.
Kebutuhan perempuan terhadap air juga mengemuka dalam rapat. "Perempuan sebagai pemakai air 24 jam. Kalau mau membuat Pamdes tolonglah pengawasan dan pengawalannya harus baik," kata Dewi Ratna. (BMF/WAPEMDES)