Artikel
Gorengan Tegal Saep, dari Tahu Isi hingga Molen Onde-onde
DESAKITA.COM - Kompor besar di dalam drim itu terus menderu. Saepuddin sedang menggoreng tahu isi di samping menerima pesanan, mengisi gorengan dan air gelas dan pemajangan. Dua karyawan sibuk mengisi tahu isi, molen onde-onde dan mbak wan di dalam kardus.
"Kandek momot-momot yo, ngerasak ka tahu isi no (jangan diam-diam saja, ayo cicipin tahun isi itu," ujarnya kepada pewarta desa.suela.web, Senin (5/11/2018) pagi.
Tahu isi buatan Saep rasanya berbeda dengan tahu isi lainnya. Tanpa su'un, tahu isi itu memiliki campuran ragih yang rasanya kaya dan gurih. Di dalamnya hanya berisi kul dan berubusan yang berhasil menyambut "aroma kelezatan" lidah bagi siapa pun yang mencicipinya. Dengan ciri khas renyah di luar dan lembut di dalam, menjadikan tahu isi buatan Saep kaya rasa dan renyah.
Saep adalah pemuda Dusun Bilakembar, Desa Suela yang kreativ. Ia membangun usaha warteg dengan modal sendiri dan memperkerjakan tiga orang. Saat ditemui pewarta desa.suela.web Senin lalu, Warteg di samping masjid raya Islahul Anwar itu tak pernah sepi. Untuk tahu isi yang berukuran praktis, dijual Rp 1.600 per satu tahu isi.
"Raginya itu saya campur tanpa cabe. Sehingga ditaruh cabe muda di luar tahu isi dan mbak wan. Cabe yang masih hijau," katanya. Dengan racikan itu, campuran gurih, lembut, lezat dan pedas saat gorengan di pegang dua-duanya dengan cabe hijau.